Jumat, 15 Juni 2012

Cara membuat kerajinan dari resin

Bahan-bahan yang diperlukan adalah resin itu sendiri banyak di jual di toko-toko kimia,  dijual sudah dengan katalisnya (katalis adalah sebuah cairan untuk membuat resin tersebut menjadi keras) kisaran harga resin di toko adalah kurang lebih Rp.300.000 sudah dengan katalisnya.

bahan yang kedua adalah silikon rubber yaitu untuk membuat cetakannya, silikon juga banyak di jual di toko-toko kimia harga silikon rubber kurang lebih seekitar Rp. 300.000

dan bahan yang terakhir adalah bentuk dari yang akan kita buat seperti replika pesawat, gantungan kunci, dsb. bentuk ini bisa kita buat sendiri atau kita bisa meminta bantuan pada orang yang bisa membuatnya, bisa juga kita beli.

cara membuat cetakan adalah :
1. siapkan kotak dari kardus atau karton dengan bagian atasnya terbuka
2. lalu masukan benda yang akan kita cetak ke dalam kotak tadi
3. tuangkan silikon yang sudah di campur dengan katalisnya
4. biarkan sampai silikon mengering
5. setelah mengering keluarkan benda yang menjadi masternya
6. sekarang cetakan sudah jadi

cara untuk memasukan resinnya :
1. siapkan cetakan yang sudah kita buat tadi
2. siapkan wadah untuk mencampurkan resin dengan katalisnya
3. bila katalis terlalu banyak di campurkan pada resin, pada saat kering resin akan menjadi retak-retak
    bila katalis terlalu sedikit di campurkan pada resin, resin akan sulit mengering ( untuk tau takaran yang        sesuai dengan sering-sering melakukan percobaan). atau untuk perbandingan dalam satu cup bekas eskrim beri 3 s/d 4 tetes katalis.
4. setelah resin dan katalis tercampur masukan kedalam cetakan silikon dan biarkan mengering
5. setelah resin mengering keluarkan dari cetakan.
6. untuk finising beri warna dengan airbrus atau pewarna lain yang anda sukai.

Bahan dasarnya adalah resin dan katalis yang bisa didapatkan ditoko bahan kimia .
Resin
Renin merupakan bahan utama untuk membuat Fiberglass. Di jual dalam bentuk cairan kental berwarna bening. Fungsi utamanya sebagai bahan baku pembentuk polimer.
Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek.
Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris gantungan kunci serangga dll. Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris yang berwarna, harganya lebih murah dibanding resin bening.
Zat ini dicampur dengan katalis, tapi komposisinya lebih banyak daripada katalis.
Kebanyakan resin sudah mengandung cobalt, tapi ada beberapa resin yang belum, seperti Resin 1560, C101, 2250, 2252 (Yukalac). Harga resin 108 (bening) Rp. 35-40 ribu / kg
Harga resin Akrilic sekitar Rp. 600-650 ribu / 4kg

Katalis
Zat berujud cairan ini adalah campuran resin, katalis berwarna bening dan berbau agak menyengat. Katalis berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan polimerasi resin, semakin banyak katalis maka akan semakin cepat Resin mengeras.

Bila kena kulit akan teras panas sehingga bila dicampur dengan resin akan menghasilkan adonan yang terasa panas juga.

Katalis dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit.tapi menentukan kecepatan pengeringan/ reaksi. Penggunaan katalis 1% dr resin dalam kondisi dingin. kalau cuaca panas cukup 0.8% dr resin.

Cobalt
Cobalt biasanya sudah ada dalam resin. Berupa cairan bening yang memiliki aroma menyengat. Kegunaannya mirip katalis, untuk mempercepat pengeringan. Cobalt akan bereaksi panas jika dicampur katalis. Sehingga resin yang sudah ada cobaltnya kalau kena katalis akan panas. Jika resin belum mengandung cobalt, penggunaannya 0,1 – 0,2 persen dr resin.
Pelapis /Pelicin
Mirror Glaze/MGH 8 : berbentuk pasta atau krim agak padat, dimanfaatkan sebagai pelapis antara bidang mal atau cetakan dan material adonan fiber sehingga kedua bagian tadi tidak saling menempel.

PVA : Mirip mirror glaze. Bahan ini juga berfungsi sbg pelapis antara mal dan adonan fiber untuk produksi massal. Penggunaanya bisa digabung dengan mirror glaze atau menggantikan fungsi mirror glaze.

Cara membuat selai pisang

Buah pisang terkenal sebagai buah yang merakyat, dari masyarakat kelas pinggiran hingga masyarakat elit menyantap jenis buah yang satu ini. Dengan cara perkembangbiakan yang cukup mudah, ketersediaan buah pisang di pasaran cukup melimpah. Namun dalam kondisi masak, masa simpan pisang relatif singkat atau mudah membusuk. Hal ini menjadi kendala ketika tiba saat panen raya. Salah satu solusinya adalah diolah lebih lanjut. Sudah banyak produk olahan dengan bahan dasar pisang, seperti dodol, kripik semprong pisang ataupun tepung pisang yang merupakan bahan setengah jadi (semua telah dibahas pada artikel sebelumnya). Salah satu jenis olahan pisang yang cukup mempunyai nilai jual adalah pembuatan selai pisang. Selai pisang adalah bahan berupa pasta yang berkadar gula tinggi dan dibuat dari bubur pisang. Pembuatan bahan ini tidak sulit, dan biayanya tidak mahal. Dengan biaya pengolahan yang relatif rendah serta rasa yang enak menjadikan pembuatan selai pisang sebagai peluang usaha yang layak dicoba.
BAHAN PEMBUATAN SELAI PISANG
Bahan –bahan yang digunakan dalam pembuatan selai pisang ini relatif mudah didapatkan, yakni :
  • Pisang yang telah matang konsumsi, dan daging buah telah lunak.
  • Pisang yang hampir matang konsumsi, tapi daging buah masih agak keras.
  • Gula pasir halus yang putih bersih.
  • Asam Sitrat.
  • Tepung agar-agar.
PERALATAN DALAM PEMBUATAN SELAI PISANG
Jenis peralatan yang digunakan dalam pembuatan selai pisang cukup sederhana, dan merupakan peralatan yang umum terdapat di dapur rumah tangga, terdiri atas:
  • Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk mengupas dan memotong-­motong pisang.
  • Penggiling. Alat ini digunakan untuk menggiling pisang menjadi bubur pisang. Untuk jumlah kecil, blender dapat digunakan untuk menghaluskan pisang menjadi bubur pisang.
  • Panci. Alat ini digunakan untuk memasak bubur pisang menjadi selai pisang.
  • Timbangan.
CARA PEMBUATAN SELAI PISANG
Proses pembuatan selai pisang meliputi beberapa tahapan, yaitu :
Pembuatan manisan cacahan pisang.
Pisang yang hampir matang konsumsi dicacah seperti kotak (3~4 mm), kemudian diberikan pelumuran gula 3 kali.
a. Pelumuran pertama : Cacahan pisang dilumuri dengan gula halus. Tiap 1 kg cacahan memerlukan 300 gram gula. Setelah itu cacahan disimpan di dalam lemari pendingin selama 48 jam. Selama penyimpanan, cairan buah akan keluar. Cairan buah ini dipisahkan dan disimpan pada suhu dingin. Cairan ini disebut ekstrak buah bergula.
b. Pelumuran kedua: Cacahan pisang dilumuri lagi dengan gula halus. Tiap 1 kg cacahan memerlukan 250 gram gula. Setelah itu cacahan disimpan di dalam lemari pendingin selama 48 jam. Selama penyimpanan, cairan buah masih keluar. Cairan buah ini dipisahkan dan disimpan pada suhu dingin.
c. Pelumuran ketiga : Cacahan pisang dilumuri lagi dengan gula halus. Tiap 1 kg cacahan memerlukan 200 gram gula. Setelah itu cacahan disimpan di dalam lemari pendingin selama 48 jam. Selama penyimpanan, cairan buah masih keluar. Cairan buah ini dipisahkan dan disimpan pada suhu dingin. Sekarang cacahan pisang disebut sebagai manisan cacahan pisang.
Pembuatan bubur buah.
Pisang matang konsumsi yang daging buahnya telah lunak disimpan di dalam lemari pendingin selama semalam, kemudian dikupas dan digiling atau ditumbuk sampai menjadi bubur buah yang halus. Pekerjaan ini harus dikerjakan secara cepat supaya selama pengerjaan buah belum berubah menjadi kehitaman.
Pemasakan dan penambahan gula pada bubur.
Proses berikutnya, bubur buah ditambah dengan tepung agar dan diaduk sampai rata. Tiap kg bubur buah ditambah dengan 6 g tepung agar. Setelah itu bubur buah dimasak sampai mendidih dengan api sedang. Setelah mendidih, bubur buah ditambah dengan asam sitrat, gula pasir halus dan cairan ekstrak bergula. Tiap 1 kg bubur ditambah dengan : 5 gram asam sitrat dan 1260 gram gula pasir halus, serta Seluruh cairan ekstrak buah bergula yang diperoleh dari penggulaan 100 gram cacahan pisang.
Setelah penambahan bahan tersebut, pendidihan diteruskan dengan api kecil sambil diaduk selama 5 menit. Setelah itu api dimatikan, dan ke dalam selai pisang ditambahkan manisan cacahan pisang dan essence pisang secukupnya. Tiap 1 kg bubur pisang, ditambah dengan 100 gram manisan cacahan pisang. Produk yang diperoleh disebut selai pisang.
Penyiapan botol.
Sebagai tempat penyimpanan sebaiknya digunakan botol kaca. Botol kaca disikat bagian dalamnya dengan detergen. Seluruh permukaan botol dicuci sampai bersih dengan menggunakan detergen. Botol dibilas sampai bersih, setelah itu botol direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.
Pembotolan.
Botol diangkat dari air panas dan dibalikkan agar airnya keluar dari botol. Ketika botol masih panas, selai yang masih sangat panas dimasukkan ke dalam botol sampai permukaan selai 1 cm dari bibir botol paling atas. Penutup botol segera ditutupkan dengan kuat dan rapat.
Penyimpanan.
Dengan perlakuan yang cukup steril serta penambahan gula maka selai dalam botol ini dapat disimpan lama pada suhu kamar.
Selesai semua tahapan di atas, selai pisang dapat diberi label dan selanjutnya siap didistribusikan dan dipasarkan.

Cara membuat serabi bandung



Bahan Biang :

* 50 gr terigu
* 1 sdt ragi (aku 6 gr ragi instan/fermifan)
* 50 cc air
* Aduk semua, diamkan 20 menit.

Bahan serabi:

* 100 gr Tepung terigu
* 100 gr tepung beras
* 600 cc santan (aku 180 ml kara + 300 cc air)
* garam
* 2 butir telur (aku cuma pake 1)
* pewarna bila suka


Kuah Kinca:
Santan, gula merah, garam direbus jadi satu sampai mendidih.

Cara membuat :

1. aduk terigu dan tepung beras, campur dengan biang
2. masukkan santan sedikit demi sedikit, beri garam, remas dengan tangan sambil ditepuk-tepuk.
3. Masukkan telur yang sudah dikocok lepas, aduk rata.
4. Bila masih banyak yang menggerindil dapat disaring.
5. Beri pewarna. Panaskan cetakan, tuang dan masak sampai matang.

Cara Membuat Dompet Tissu dari Flanel

Cara Membuat Dompet Tissu dari Flanel ini cukup mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Berdasar pengalaman pribadi, dengan dompet ini maka tissu akan terjaga tetap rapi dan bersih meskipun disimpan dalam waktu lama di dalam tas. Oke, langsung lihat tutorialnya........

1. Ukur panjang dan lebar tissu yang akan digunakan.Kemudian siapkan 2 lembar flabel dengan ukuran 1,5 cm lebih besar dari ukuran tissu tadi.



2. Pada salah satu flanel lakukan hal beriku: gunting bagian tengahnya secara memanjang, sisakan jarak 1 cm dari tepi flanel, sehingga menghasilkan lubang. Jahit bagian tepi lubang tadi dengan tusuk feston.



3. Kemudian tempelkan hiasan di atasnya dengan aplikasi flanel. Letakkan flanel ini ke atas flanel yang lain (point 1). Kemudian jahit semua tepinya dengan tusuk feston.. Masukkan beberapa lembar tissu dengan rapi di dalam dompet.

Cara Membuat permen jahe




Bahan dan resep pembuatan permen jahe
  • Potongan jahe 50 kg
  • Tepung ketan 50 kg
  • Gula pasir 50 kg
  • Tepung maizena 5 kg
  • Garam 2 kg
  • Asam sitrat 2 kg
  • Kalium sorbet 200 gr
  • Kayu manis secukupnya
  • Mentega 10 kg
  • Air bersih 400 liter
  • Natrium benzoat 50 gr
Cara membuat permen jahe
  • Pertama-tama buatlah cairan sari jahe
  • Kemudian sangrai tepung ketan
  • Buatlah larutan gula
  • Campurkan sebagian tepung ketan yang telah di sangrai, tepung maizena, dan sebagian sari jahe (adonan A)
  • Campur sisa sari jahe dengan garam, kayu manis, mentega dan panaskan sampai mendidih (adonan B)
  • Adonan A yang sudah jadi di masukkan kedalam adonan B, di campur rata hingga matang (adonan C)
  • larutan gula, asam sitrat, natrium benzoat, kalium sorbat di campur dan di aduk rata (adonan D)
  • Masukkan adonan D di dalam adonan C dan aduk hingga rata dan angkat setelah adonan tercampur dan matang (adonan E)
  • Ambil sebagian sisa tepung ketan yang telah disangrai dan campurkan pada adonan E, sampai kekentalan dirasa cukup. Sisa tepung ketan yang lain bisa di pakai untuk taburan agar produk tidak lengket saat di kemas.
  • Pencetakan – ting-ting yang sudah jadi di tuang dalam loyang dengan ketebalan 0.5 cm – 1 cm dan di dinginkan selama kurangg lebih 12 jam.
  • Pemotongan – produk yang telah didinginkan di potong sesuai selera
  • Penaburan tepung – sisa tepung ketan di gunakan untuk di taburkan pada produk, agar saat pengemasan tidak lengket
  • Pengemasan – pengemasan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan dan memperindah penampakan produk

Cara Membuat Bros dari Kain Flanel

Kerajinan berbahan kain flannel, akhir-akhir ini mulai menjamur. Dari model yang sederhana sampai yang kompleks dan rumit, banyak ditawarkan. Jenis kreasinya pun beragam sebut saja gantungan kunci, boneka, tempat tisu, tempat handpone, dompet, tempat pensil, pigura foto, sampai bros penghias jilbab atau baju juga dapat dibuat dari kain flannel. Kreasi kain flannel tidak sulit, dan justru menyenangkan karena merangsang kreatifitas Anda untuk mencipta model-model baru yang dapat dikoleksi sendiri, atau bahkan dijadikan chanel bisnis.
Membuat kerajinan dari kain flannel, tidak susah kok, cukup keteramplan menjahit dan kreasi kita dalam mebuat pola. Seperti saat kita membuat bros seperti contoh dibawah ini;






1.       Siapkan kain flannel 3 warna (pink, coklat tua, coklat muda), potong kain flanel sesuai pola.
2.       Satukan pola 1 (badan eskrim) yang terdiri dari kain warna pink dan coklat tua, dengan lapisan coklat diluar (paling atas)
3.       Jahit bagian badan es krim, jangan tutup rapat jahitan, sisakan sedikit.
4.       Pada lubang sisa jahitan itu, masukkan dakron, lalu rekatkan lagi jahitannya.
5.       Kemudian jahit kain coklat muda yang sudah dipotong sesuai pola 2 (stik eskrim)
6.       Sama seperti jahit badan, jangan sampai rapat, longgarkan sedikit untuk memasukkan dakron
7.       Beri lem bagian bawah eskrim
8.       Kemudian rekatkan dengan stik
9.       Tekan sisi-sisi eskrim agar lem  lebih menempel
10.   Terakhir tempelkan peniti bros, pada salah satu bagian, bros siap dikenakan.
 

1.       Siapkan kain flannel 3 warna (Pink, Coklat Muda dan Merah), gunting flanel sesuai pola
2.        Jahit bagian eskrim (pola kain pink)
3.       Berikan sedikit ruang untuk memasukkan dakron. Kemudian masukkan dakron
4.       Setelah kain direkatkan kembali, beri lem pada bagian bawah eskrim
5.       Jahit pola untuk cone (pola kain coklat muda), kemudian rekatkan cone dengan bagian eskrim.
6.       Setelah menyatu, tempelkan peniti bros di salah satu bagian, dan tambahkan topping (pola kain merah) diatas es krim.
7.       Bros Es krim siap dicoba.
 
Selain model es krim seperti diatas, kreasi bros dari kain flanel dapat Anda modifikasi sesuai dengan kreatifitas Anda masing-masing. salah satunya seperti bros bunga cantik di video tutorial dibawah ini...

Selamat mencoba dan berkreasi!

Cara Membuat Kerajinan dari Pelepah Pisang

pelepah pisangTingginya kepedulian masyarakat terhadap isu global warming, secara tidak langsung mempengaruhi minat konsumen untuk mulai beralih ke produk-produk yang tentunya ramah lingkungan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan para pengrajin untuk saling berlomba menciptakan aneka macam kerajinan daur ulang untuk menarik minat para konsumennya. Salah satu peluang bisnis yang saat ini ramai dijalankan warga yaitu mengangkat limbah pelepah pisang yang dulunya tidak berguna menjadi karya seni unik dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.



Dengan bermodalkan kreativitas yang tinggi untuk selalu berinovasi, limbah pelepah pisang yang dulunya terbuang kini bisa diubah menjadi peluang bisnis baru yang menghasilkan untung besar bagi setiap pelakunya. Bahkan tidak sedikit jumlah pengrajin souvenir cantik pelepah pisang yang kini telah berhasil mengantarkan produknya menembus pasar dunia serta menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran di negara kita.

Hal ini tentunya menjadi bukti kuat bagi kita bersama, bahwa pada dasarnya memulai suatu usaha bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk juga dengan mengolah limbah pelepah pisang menjadi produk baru yang membawa berkah bagi para pengrajinnya.

Konsumen
Pesona unik dan kesan menarik yang dihasilkan dari serat pelepah pisang ternyata tidak hanya merebut perhatian konsumen di pasar lokal dan nasional. Namun produk kerajinan pelepah pisang ini juga berhasil masuk pasar internasional dan memikat konsumen luar negeri seperti di Singapura, Perancis, serta Italia.
Info Bisnis
Berbekal limbah pelepah pisang yang ada, Anda bisa menciptakan berbagai macam produk kerajinan yang unik. Misalnya saja kap lampu, kotak tisu, tas pesta, sandal, tempat pensil, boneka lucu, aneka pigura foto yang unik, sampai dikreasikan menjadi karya lukisan kaligrafi. Dari semua jenis pohon pisang yang ada di Indonesia, pelepah pisang yang paling indah seratnya dan memiliki tekstur kuat adalah pelepah pohon pisang kepok, pisang raja dan pisang ambon.

Untuk membantu Anda yang tertarik menekuni bisnis kreatif daur ulang pelepah pisang, berikut kami informasikan salah satu contoh pembuatan kerajinan tempat pensil yang bisa Anda coba.

Membuat Tempat Pensil dari Pelepah Pisang

Alat dan Bahan

Pelepah Pisang
Kertas karton (dibuat pola membentuk tabung)
Biji-bijian kering (penghias)
Pensil
Lem dengan daya lekat tinggi
Gunting

Cara Membuat :

  1. Siapkan pelepah pisang yang sudah kering (untuk proses pengeringan bisa dilakukan dengan cara diangin-anginkan), kemudian pelepah pisang ditempelkan pada kertas karton yang sudah dibentuk menjadi tabung.
  2. Proses pengeleman bisa Anda lakukan dengan menggunakan perekat yang cukup kuat, misalnya saja menggunakan lem fox atau membuat lem sendiri dari tepung pati.
  3. Selanjutnya diamkan beberapa menit agar pelepah pisang menempel dengan kuat dan lem yang digunakan telah sepenuhnya mengering.
  4. Bila sudah kering, Anda bisa menghias tempat pensil tersebut dengan menggunakan biji-bijian kering, atau menggunakan hiasan dari tempurung kelapa untuk menambah kesan etnik dan menarik pada produk kerajinan yang Anda buat.
  5. Lumuri tempat pensil dengan cairan melamin agar warnanya lebih mengkilat, lalu keringkan.
  6. Produk siap dikemas dan dipasarkan.

Kelebihan Bisnisdaur ulang

Meskipun peluang usaha ini dijalankan dengan memanfaatkan limbah yang tidak bernilai, namun keuntungan yang dijanjikan bagi pelakunya tidaklah kecil. Bahkan sebagian dari pelaku usaha bisa mengantongi untung hingga 50% dari omset yang mereka dapatkan, mengingat keberadaan limbah pelepah pisang sangat mudah ditemukan di berbagai daerah, dan harga jualnya pun masih sangat rendah. Jadi, tidak menutup kemungkinan bila dengan modal kecil pun Anda bisa mendapatkan keuntungan yang berlimpah.

Selain besarnya keuntungan yang dijanjikan, menjalankan bisnis kreasi unik kerajinan pelepah pisang ternyata tidaklah susah. Anda bisa memulainya dengan belajar secara otodidak karena pada dasarnya bahan, peralatan serta proses pengerjaannya sangat mudah untuk dipelajari. Anda bisa mencari informasi tentang kreasi daur ulang pelepah pisang melalui buku, internet, atau mengikuti pelatihan bisnis kerajinan yang diselenggarakan pihak pemerintah maupun swasta. Selebihnya, Anda bisa berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang tentunya lebih unik dan tidak kalah menarik dengan produk lainnya yang ada di pasaran.

Kekurangan Bisnis
Beberapa kendala bisnis yang sering dihadapi para pengrajin pelepah pisang yaitu tingkat persaingan pasar di bidang industri kerajinan yang semakin hari kian melesat hebat. Bahkan persaingan pun tidak hanya datang dari pengrajin produk sejenis, namun juga dari produk kerajinan lainnya yang saling berlomba merebut perhatian pelanggan. Kendala berikutnya yang sering dihadapi para pengrajin yaitu lamanya proses pengeringan pelepah pisang yang masih tergantung dengan cuaca di sekitar lokasi usaha. Kebanyakan para pengrajin memanfaatkan bantuan sinar matahari untuk proses pengeringan bahan baku, hal ini dipilih pengrajin karena selain biayanya yang sangat murah, kualitas warna yang dihasilkan juga akan berbeda bila pengeringannya dilakukan dengan cara buatan (misalnya disetrika atau dipanaskan dengan alat lain).
Strategi Pemasaran

Untuk memasarkan produk kerajinan pelepah pisang, Anda bisa memulainya dengan menitipkan hasil produksi ke beberapa galeri kerajinan maupun toko pernak-pernik yang ada disekitar lokasi usaha Anda. Selain menjalankan strategi pemasaran tersebut, Anda juga bisa mempromosikan produk melalui kegiatan pameran maupun bazar UKM yang diselenggarakan pihak pemerintah atau swasta. Dengan rutin mengikuti kegiatan pameran dan bazar produk kerajinan, maka peluang Anda untuk mendapatkan pangsa pasar baru semakin terbuka lebar dan produk Anda pun semakin dikenal banyak orang.

Beriklan di media massa seperti di surat kabar, majalah-majalah, radio dan televisi lokal, serta memanfaatkan media internet menjadi strategi promosi yang cukup efektif untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan bantuan internet yang tanpa batas, bahkan Anda bisa memasarkan produk kerajinan tersebut hingga ke berbagai pelosok daerah. Sehingga tidak menutup kemungkinan Anda bisa merekrut agen-agen pemasaran di berbagai daerah untuk memperlancar distribusi produk kerajinan pelepah pisang. Semakin luas pemasaran yang Anda jangkau, maka semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya.

Kunci Sukses
Kreativitas dan inovasi menjadi poin penting bagi Anda untuk memenangkan persaingan pasar yang ada. Karena itu tingkatkan terus kemampuan dan kreativitas Anda dalam berkarya, sehingga Anda bisa menghasilkan produk kerajinan yang unik dan tentunya menarik perhatian konsumen. Ikuti perkembangan trend yang sedang digemari para konsumen dan penuhi kebutuhan mereka untuk menghasilkan omset berlimpah setiap bulannya.

Analisa Ekonomi

Asumsi
Produksi dilakukan di rumah pribadi dan
dibantu oleh satu orang tenaga produksi.

Modal awal
Pepelah pisang (Rp 1.500,00 x 1.000 lbr) Rp 1.500.000,00
Kertas karton (Rp 2.500,00 x 1.000 lbr) Rp 2.500.000,00
Lem perekat dan hiasan Rp 500.000,00
Gunting, cutter, penggaris, pensil, dll Rp 150.000,00 +
Total Rp 4.650.000,00

Biaya operasional per bulan
Bahan baku per bulan Rp 6.000.000,00
Kemasan plastik Rp 900.000,00
Biaya gaji karyawan Rp 750.000,00
Biaya listrik dan telepon Rp 200.000,00
Biaya transportasi Rp 300.000,00
Biaya promosi (pameran, kartunama, dll) Rp 2.000.000,00 +
Total Rp 10.150.000,00

Omset per bulan
Penjualan per bulan :
Kap lampu (@ Rp 50.000,00 x 50 pcs) Rp 2.500.000,00
Aneka tas (@ Rp 40.000,00 x 100 pcs) Rp 4.000.000,00
Sandal (@ Rp 20.000,00 x 100 pcs) Rp 2.000.000,00
Tempat pensil (@ Rp 15.000,00 x 75 pcs) Rp 1.125.000,00
Boneka lucu (@ Rp 25.000,00 x 75 pcs) Rp 1.875.000,00
Pigura foto (@ 15.000,00 x 50 pcs) Rp 750.000,00 +
Total omset Rp 12.250.000,00

Laba bersih per bulan
Rp 12.250.000,00 - Rp 10.150.000,00 = Rp 2.100.000,00

ROI (Return of Investment)
(Modal awal : laba bersih per bulan) = ± 2, 2 bulan

Mudah dan menguntungkan bukan? Semoga informasi mencetak uang dari pelepah pisang yang terbuang ini bisa menjadi salah satu ide bisnis ramah lingkungan yang dapat Anda jalankan dalam waktu dekat ini. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis ramah lingkungan !!! Salam sukses.